Halaman

Home

Jumat, 11 Agustus 2023

PERTANYAAN NOMOR 1 - 10 DAN PEMBAHASAN KOMPETISI SAINS NASIONAL SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA SURABAYA 2020 BIDANG IPA

Pertanyaan nomor 1
Pada organ ini, protein dicerna baik secara mekanik maupun secara kimiiawi
A. Lambung
B. Usus halus
C. Usus kasar
D. Rongga mulut
Jawaban: A
Pembahasan:

Organ yang dimaksud dalam konteks pencernaan protein baik secara mekanik maupun kimiawi adalah lambung.

Lambung adalah organ dalam sistem pencernaan manusia yang memiliki peran penting dalam mencerna makanan, termasuk protein. Pada tahap awal pencernaan, lambung mengandung asam lambung dan enzim protease seperti pepsin, yang membantu menghancurkan protein menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Proses mekanik juga terjadi di lambung karena gerakan peristaltik yang membantu mencampur makanan dengan enzim-enzim pencernaan.

Usus halus juga berperan dalam pencernaan protein dengan mengeluarkan enzim-enzim pencernaan tambahan seperti tripsin dan kimotripsin yang membantu melanjutkan pemecahan protein menjadi asam amino yang lebih kecil.

Namun, rongga mulut juga memiliki peran awal dalam pencernaan protein, di mana enzim amilase dalam air liur membantu memecah karbohidrat, tetapi dalam hal protein, pencernaan belum terlalu signifikan di rongga mulut.

Usus kasar (kolon) lebih berperan dalam penyerapan air dan elektrolit dari sisa makanan yang tidak dicerna, serta dalam membentuk feses, tetapi tidak berperan secara signifikan dalam pencernaan protein.


Pertanyaan nomor 2

Lebah dapat kembali ke sarangnya dengan menggunakan cara navigasi

A. medan magnet

B. navigasi binatang

C. navigasi kimiawi

D. navigasi matahari

Jawaban: A

Pembahasan:

A. Medan Magnet: Lebah memiliki kemampuan untuk merasakan medan magnet bumi dan menggunakan informasi ini untuk berorientasi. Mereka memiliki bagian tubuh yang disebut magnetosensor yang memungkinkan mereka mengenali arah melalui medan magnet bumi.

D. Navigasi Matahari: Lebah juga menggunakan matahari sebagai poin referensi penting dalam navigasi mereka. Mereka mampu mengenali posisi matahari dan mengintegrasikan informasi ini dengan medan magnet untuk menentukan arah.

Selain itu, pilihan lain yang mungkin relevan adalah:

B. Navigasi Binatang: Meskipun navigasi binatang umumnya mengacu pada berbagai cara hewan menggunakan indikator seperti bintang, matahari, medan magnet, dan lainnya untuk bergerak di sekitar lingkungan mereka, jawaban ini tidak begitu spesifik dalam konteks lebah.

C. Navigasi Kimiawi: Navigasi kimiawi biasanya merujuk pada penggunaan bau atau feromon untuk berkomunikasi atau menandai jalan, tetapi ini bukan metode utama navigasi lebah.

Jadi, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan adalah A (medan magnet).


Pertanyaan nomor 3

Cahaya memantulkan objek, kemudian bagian-bagian mata. Pada mata normal, bayangan objek difokuskan tepat di bagian ..., sedangkan pada mata minus bayangan objek difokuskan jauh di depannya. Salah satu penyebabnya adalah bagian ... terlalu cembung


A. c,k

B. i,k

C. f,c

D. i,a

Jawaban: seharusnya jawaban i = lensa dan d = retina

Pembahasan:


Organ Mata Bagian Dalam

Tidak seperti organ bagian luar yang cenderung sebagai proteksi, organ dalam mata berfungsi untuk ‘mengolah’ cahaya sampai akhirnya dapat kita ubah menjadi penglihatan. Sedikitnya, ada 17 bagian mata yang berperan penting dalam mekanisme penglihatan, yaitu:

Kornea

Kornea merupakan bagian bening yang bersifat tembus pandang dan terletak di lapisan terluar. Kornea berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya pertama kalisebelum akhirnya cahaya dapat masuk ke sel-sel penerima di bagian dalam mata.

Kalau kita lihat mata seseorang, akan ada bagian bola hitam (pupil) dan bagian yang terlihat berwarna abu-abu, atau cokelat, atau biru, berbeda-beda tergantung faktor genetik seseorang (iris). Nah, kornea ini hanya menutupi bagian pupil dan iris tersebut.

Pupil

Pupil, yang merupakan bagian lingkaran hitam di bola mata kita, sebenarnya adalah tempat lewatnya cahaya ke dalam mataPupil berfungsi untuk mengatur banyak-sedikitnya cahaya yang masuk. Misalnya, ketika kita terpapar banyak cahaya, maka secara otomatis pupil akan mengecil sehingga cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu banyak. Begitu pula sebaliknya.

Iris

Iris merupakan bagian berwarna yang berada di sekitar pupil. Kalau kamu melihat orang yang punya warna mata berbeda (Maksudnya bukan yang punya mata sharinggan kayak Sasuke ya. Kalau itu pakai softlens). Nah, iris ini lah yang berperan memberi warna pada mata. Maka dari itu, iris terkadang disebut sebagai “selaput pelangi”.

Retina (Selaput jala)

Retina adalah lapisan sangat tipis yang peka terhadap cahaya. Posisinya berada di dinding paling dalam yang berfungsi untuk menangkap bayangan benda. Retina ini mempunyai reseptor cahaya yang bernama sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sayangnya, bagian belakang retina tidak memilikinya. Alhasil, ketika ada bayangan benda yang jatuh pada titik itu, kita tidak dapat melihatnya. Bagian ini disebut titik buta.

Bintik Kuning

Bintik kuning adalah bagian dari retina yang memiliki pigmen warna kuning. Bintik kuning berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas

Sklera (Selaput putih)

Sklera adalah bagian dinding putih mata. Sklera ini berfungsi untuk melindungi struktur mata dan membantu mempertahankan bentuk mata.

Lensa Mata

Lensa mata adalah bagian yang bersifat lunak dan transparan. Posisinya berada di belakang iris. Bagian mata ini berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya agar bayangan suatu benda dapat jatuh di tempat yang tepat. Uniknya, lensa mata punya kemampuan yang disebut sebagai daya akomodasi.

Saraf Optik

Saraf optik berfungsi untuk meneruskan informasi visual benda yang diterima retina menuju ke otak. Nah, saraf optik ini lah yang membuat kita dapat mengetahui bagaimana bentuk suatu benda yang kita lihat. Oleh karena itu, jika saraf optik ini rusak, maka kita tidak akan bisa melihat.

Koroid

Koroid adalah dinding mata yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi untuk bagian-bagian mata yang lain, khususnya retina. Koroid biasanya berwarna cokelat kehitaman atau hitam. Warna ini bertujuan agar cahaya tidak dipantulkan kembali.

Aquaeous Humor

Aquaeous humor adalah cairan berlendir yang transparan seperti plasma. Cairan ini terdapat di balik kornea mata. Aquaeous humor memiliki beberapa fungsi, salah satunya membantu memberikan bentuk bola mata.

Vitreous Humor

Vitreous humor merupakan bagian mata yang berbentuk gel bening dan tidak berwarna. Gel ini mengisi hampir sebagian volume bola mata. Vitreous humor berfungsi untuk mempertahankan bentuk ruang di belakang lensa mata, menyokong lensa mata, dan mempertahankan bentuk bola mata.

Titik Buta

Bintik buta atau titik buta adalah bagian yang berfungsi untuk meneruskan dan membelokkan berkas saraf menuju otak. Di bagian mata ini, tidak ada sel-sel yang peka terhadap rangsangan cahaya. Itu artinya, ketika ada bayangan benda yang jatuh ke titik ini, kita tidak akan bisa melihatnya.


Pertanyaan nomor 4
Pada kucing, bagian sistem pernapasan yang mengalirkan udara ke paru paru adalah ...
A. trakea, larings, farings
B. bronkiolus, diafragma, alveoli 
C. trakea, paru-paru, diafragma, larings
D. bronki, bronkiolus, rongga hidung, dan jantung 

Jawaban: C. trakea, paru-paru, diafragma, larings

Pembahasan:

Pada kucing, udara dihirup melalui rongga hidung (nasal), masuk ke trakea (pipa udara utama), lalu ke paru-paru (tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi), diatur oleh diafragma (otot pernapasan), dan proses ini melibatkan larings (bagian dari saluran pernapasan atas).

Organ pernapasan kucing mirip dengan hewan mamalia yang lain, alat pernapasan pada kucing antara lain :

Hidung, Rongga hidung, Sinus, Faring, Laring, Trakea, Paru-paru, Bronkus, Diafragma.

Hidung adalah organ pernapasan paling luar yang berfungsi sebagai masuknya udara, dari hidung udara akan melewati rongga hidung. Setelah itu udara akan melalui faring dan laring yang akan membawanya ke trakea (batang tenggorokan).

Trakea bercabang dan memiliki dua bronkus dan masing-masing bronkus menuju ke paru-paru. Bronkus di dalam paru-paru juga bercabang-cabang lagi menjadi pipa-pipa kecil atau bronkiolus.

Paru-paru pada kucing terdapat di dalam rongga dada, otot paru-paru akan mengembang saat udara masuk. Otot yang mengembang dan mengempis ini diatur oleh otot diafragma.

Pertanyaan nomor 5

Perhatikan gambar berikut 

Bagian pada gambar yang dibuat sel schwan adalah ...

A. a

B. d

C. e

D. f

Jawaban: B (bila arah panah menunjukkan ke bagian selubung lapisan meilin)

Pembahasan:

Sel Schwann (atau sel Schwann) adalah jenis sel glia yang terdapat di sistem saraf tepi. Fungsi utama sel Schwann adalah membantu dalam regenerasi dan perlindungan serat saraf serta membentuk lapisan mielin pada serat saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Bagian dari sel saraf yang dibuat oleh sel Schwann adalah lapisan mielin. Sel Schwann membungkus serat saraf dengan lapisan mielin yang membantu mengisolasi dan mempercepat konduksi impuls listrik melalui serat saraf.

Jadi, jawaban yang benar adalah lapisan mielin.

Neuron atau sel saraf adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial, semua nervus spinal, dan cabangnya.  Fungsinya sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau impuls. Dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak bisa memberikan respons sebagaimana mestinya. 

Dendrit (dari bahasa Yunani dendron, “pohon”) adalah cabang dari Neuron. Sel-sel saraf di otak disebut Neuron.  Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini mengandung plasma sel.  Pada ronde luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan himpunan sel Schwann yang menempel pada akson.  

Sel Schwan adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin.  Membran plasma sel Schwann disebut neurilema. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls

Badan sel adalah bagian sel saraf yang meiliki ukuran yang terbesar dan memiliki banyak komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus, dan nukleolus.  Badan sel berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit kemudian diteruskan menuju ke akson.  

Pada sitoplasma memiliki butir nissi yang terdapat pada RNA didalamnya.  Butir nissi tersebut mempunyai fungsi sebagai mensistesis protein. 

Pertanyaan nomor 6

Komponen pembangun sistem rangka sapi adalah ...

A. seluruh tulang dalam tubuh
B. seluruh otot dan tendon
C. seluruh organ tubuh, baik jaringan lunak maupun jaringan keras
D. semua tulang dalam tubuh dan jaringan yang menghubungkannya

Jawaban: D

Pembahasan:

Komponen pembangun sistem rangka sapi terdiri dari semua tulang dalam tubuh sapi dan jaringan yang menghubungkannya, seperti otot, tendon, ligamen, dan jaringan ikat lainnya. Sistem rangka memberikan kerangka yang mendukung dan melindungi organ-organ internal, serta memungkinkan gerakan dan mobilitas tubuh.

A. seluruh tulang dalam tubuh: mengacu pada komponen rangka yang merupakan struktur kerangka tulang di dalam tubuh sapi. Sistem rangka terdiri dari berbagai jenis tulang yang mendukung tubuh dan memberikan kerangka kerja.

B. seluruh otot dan tendon: Otot dan tendon adalah bagian dari sistem otot, yang berperan dalam pergerakan tubuh dan memberikan dukungan pada kerangka tulang. Namun, dalam konteks pertanyaan ini, lebih tepat untuk berbicara tentang sistem rangka.

C. seluruh organ tubuh, baik jaringan lunak maupun jaringan keras: Pernyataan ini mencakup seluruh organ tubuh, termasuk organ-organ dalam seperti jantung, hati, paru-paru, dan sebagainya. Namun, pertanyaan ini khusus berfokus pada komponen sistem rangka.

D. semua tulang dalam tubuh dan jaringan yang menghubungkannya: jawaban yang paling tepat. Sistem rangka sapi terdiri dari semua tulang dalam tubuh serta jaringan yang menghubungkan tulang-tulang ini, seperti ligamen dan sendi. Tulang-tulang ini memberikan struktur dan dukungan pada tubuh sapi.


Pertanyaan nomor 7

Hambatan fisik pada manusia yang membentuk bagian dari sistem kekebalan adalah ...

A. kulit dan membran mukus
B. kulit dan membran mukosa
C. tulang dan membran mukosa
D. kulit, suhu tubuh, dan membran mukosa
Jawaban: A
Pembahasan:
Hambatan fisik pada manusia yang membentuk bagian dari sistem kekebalan adalah kulit (skin) dan membran mukus (mucous membrane). Kulit merupakan penghalang fisik pertama yang melindungi tubuh dari masuknya patogen dan bahan berbahaya dari lingkungan eksternal. Membran mukus, yang melapisi permukaan dalam tubuh yang terhubung dengan lingkungan luar (seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi), juga berperan dalam mencegah penetrasi patogen dan partikel berbahaya ke dalam tubuh.

A. kulit dan membran mukus: Kulit adalah hambatan fisik pertama yang melindungi tubuh manusia dari patogen dan bahan berbahaya lainnya. Membran mukus, seperti yang terdapat di dalam hidung dan saluran pernapasan, juga membantu menjebak dan mengeluarkan patogen serta partikel asing lainnya sebelum mereka dapat masuk lebih dalam ke tubuh.

B. kulit dan membran mukosa: Ini adalah pilihan yang sama dengan opsi A, hanya berbeda dalam terminologi "membran mukosa" yang juga merujuk pada membran mukus yang melapisi bagian dalam tubuh yang terbuka ke lingkungan luar.

C. tulang dan membran mukosa: Tulang adalah bagian dari sistem rangka dan bukan hambatan fisik utama dalam sistem kekebalan. Membran mukosa, seperti yang dijelaskan sebelumnya, berperan dalam menjaga lingkungan tubuh dari patogen.

D. kulit, suhu tubuh, dan membran mukosa: Meskipun suhu tubuh memiliki peran dalam mengatur reaksi imun tubuh, opsi ini tidak sepenuhnya akurat dalam konteks hambatan fisik. Hambatan fisik lebih berfokus pada perlindungan fisik dari patogen dan bahan berbahaya.


Pertanyaan nomor 8

Pada katak, perbedaan antara zigot dan sel telur adalah

A. zigot jauh lebih besar
B. zigot membelah secara meiosis
C. zigot terdiri atas lebih dari satu sel
D. zigot memiliki lebih banyak kromosom
Jawaban: D
Pembahasan
Perbedaan utama antara zigot dan sel telur adalah bahwa zigot adalah hasil dari penyatuan sel telur (ovum) dengan sperma selama pembuahan. Saat pembuahan terjadi, dua gamet (sel kelamin) yang memiliki setengah jumlah kromosom normal bergabung, sehingga zigot memiliki jumlah kromosom yang lengkap. Ini membuat zigot memiliki lebih banyak kromosom daripada sel telur atau sperma yang hanya memiliki setengah dari jumlah kromosom normal.

A. zigot jauh lebih besar: Zigot adalah hasil penyatuan sel telur (ovum) dan sperma selama pembuahan. Kedua sel ini memiliki ukuran yang relatif kecil. Setelah pembuahan, zigot terbentuk, tetapi ukurannya umumnya tidak jauh lebih besar daripada ukuran rata-rata telur tunggal. Oleh karena itu, pernyataan ini tidak akurat.

B. zigot membelah secara meiosis: Proses meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel anak dengan setengah jumlah kromosom dari sel induknya. Zigot sebenarnya dibentuk melalui proses pembelahan mitosis, di mana sel telur yang telah dibuahi secara bertahap berbagi dan berkembang menjadi zigot.

C. zigot terdiri atas lebih dari satu sel: Zigot adalah sel tunggal yang terbentuk saat sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Ini adalah hasil dari penyatuan dua sel reproduksi yang berbeda.

D. zigot memiliki lebih banyak kromosom: Ini adalah pernyataan yang benar. Zigot memiliki jumlah kromosom yang sama seperti jumlah kromosom gabungan dari sel telur dan sperma yang menyatunya. Pada manusia dan banyak spesies lain, zigot memiliki jumlah kromosom diploid yang merupakan gabungan dari jumlah kromosom haploid (setengah) dari sel telur dan sperma.

Pertanyaan nomor 9 Berdasarkan data pada tahun 2007, di Indonesia kasus tubercolosis mengalami peningkatan. salah satu penyebab utamanya peningkatan kasus ini adalah ...
a. kemacetan lalu lintas
b. peningkatan polusi udara
c. penurunan kualitas hidup masyarakat
d. pemanasan global meningkat suhu rata-rata

Jawaban: B

Pembahasan:

Peningkatan kasus tuberkulosis (TB) bisa dikaitkan dengan faktor-faktor tertentu seperti peningkatan polusi udara. Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan manusia dan memengaruhi kesehatan paru-paru. Ini bisa memperburuk kondisi dan penyebaran penyakit pernapasan seperti tuberkulosis.


Pertanyaan nomor 10
Pankreas memiliki kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Bagian eksokrin terdapat di bagian ... melepaskan ...
A. pulau lagherhans, hormon ke pembuluh darah
B. asiner pankreas, hormon melalui saluran ekskretori
C. pulau langerhans, enzim pencernaan ke pembuluh darah
D. asiner pankreas, enzim pencernaan melalui saluran ekskretori
Jawaban: D
Pembahasan: Bagian eksokrin dari pankreas terdiri dari unit-unit fungsional yang disebut asiner pankreas. Asiner pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan, seperti lipase, amilase, dan tripsin, yang dikeluarkan melalui saluran ekskretori (duktus pankreas) ke saluran pencernaan untuk membantu dalam pencernaan makanan. Enzim-enzim ini membantu memecah karbohidrat, protein, dan lemak dalam makanan menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana dan dapat diserap oleh tubuh.
Pulau Langerhans (pulau-pulau Langerhans) adalah bagian dari pankreas yang mengandung sel-sel endokrin dan menghasilkan hormon-hormon seperti insulin dan glukagon. Hormon-hormon ini dilepaskan ke dalam pembuluh darah dan berperan dalam mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Selasa, 01 Agustus 2023

QUIZ SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

 Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh 

Bagi peserta didik yang ingin latihan soal mengenai : 

1. bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan beserta fungsinya 

2. Perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan 

dapat mengerjakan quiziz berikut. 

https://quizizz.com/join?gc=76167051

Petunjuk mengerjakan quiz interaktif berikut:

1. Klik link beirkut  Quiz Tumbuhan dan Sel Hewan lalu akan diarahkan ke web quizizz
2. Isilah nama lengkap peserta didik dan kelas 
3. Kerjakan soal dan klik next bila telah selesai 

Selamat mengerjakan dan semoga mendapat hasil yang terbaik. aamin 

Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh  

Selasa, 25 Juli 2023

LKPD MIKROSKOP


Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bagi peserta didik yang ingin latihan soal mengenai bagian-bagian mikroskop dan fungsi dari tiap bagian mikroskop dapat mengerjakan LKPD interaktif berikut. 

Petunjuk mengerjakan LKPD interaktif berikut:

1. Klik link beirkut  LKPD Mikroskop lalu akan diarahkan ke web LKPD interaktif liveworksheet
2. Isilah nama, nomor absen, dan kelas
3. Lihat penjelasan video youtube yang ada di LKPD 
4. Drag and drop nama-nama bagian mikroskop ke gambar mikroskop yang telah disediakan 
5. Pasangkan garis yang sesuai antara nama bagian mikrokop beserta fungsinya yang benar 
6. Klik finish dan segera sampaikan nilai ke guru 

Selamat mengerjakan dan semoga mendapat hasil yang terbaik. aamin 

Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh  


Jumat, 07 Juli 2023

Capaian Pembelajaran IPA SMP Fase D

CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SMP/MTs/ PROGRAM PAKET B 

A. Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs/ Program Paket B 

Tantangan yang dihadapi umat manusia di alam semesta kian bertambah dari waktu ke waktu. Permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, pola pendidikan ilmu pengetahuan alam perlu disesuaikan agar kelak generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang. Profil pelajar Pancasila, yang diharapkan dimiliki pada setiap peserta didik Indonesia, perlu diperkuat melalui pendidikan IPA. 

Ilmu pengetahuan alam atau sains diartikan sebagai pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Ilmu pengetahuan alam adalah aktivitas intelektual dan praktis yang di dalamnya meliputi studi sistematis tentang struktur dan perilaku alam semesta melalui kerja ilmiah. Aktivitas ini memberi pengalaman belajar untuk memahami cara kerja alam semesta melalui pendekatan-pendekatan empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemahaman ini dapat mendorong peserta didik untuk memecahkan berbagai permasalahan sains yang pada akhirnya terkait dengan sosial, ekonomi, dan kemanusiaan. Hasil karya peserta didik akan memberi dampak positif langsung pada lingkungannya

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berperan sangat besar dalam kehidupan peserta didik sehingga mereka dapat menjaga keselamatan diri, orang lain, dan alam, mencari potensi-potensi yang terpendam dari alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan serta membantu manusia mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah. Di jenjang SMP/MTs/Program Paket B, ilmu pengetahuan - 189 - alam menjadi satu mata pelajaran tersendiri agar peserta didik memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mempelajari topik-topik dalam bidang keilmuan fisika, kimia, biologi, serta bumi dan antariksa. 

Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPA akan melatih sikap ilmiah diharapkan akan melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik. Sikap ilmiah tersebut antara lain keingintahuan yang tinggi, berpikir kritis, analitis, terbuka, jujur, bertanggungjawab, objektif, tidak mudah putus asa, tekun, solutif, sistematis, dan mampu mengambil kesimpulan yang tepat. Pencapaian pembelajaran IPA diukur dari seberapa kompeten peserta didik dalam menggunakan pemahaman sains dan keterampilan proses (inkuiri; yakni mengamati, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, memilih dan mengelola informasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan aksi serta melakukan refleksi diri), serta mempunyai sikap dan perilaku sehingga peserta didik dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan dan kelestarian lingkungannya.


B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs/Program Paket B 

Pelajaran IPA merupakan sarana yang strategis dalam mengembangkan profil pelajar Pancasila. Dalam kegiatan pembelajaran IPA, peserta didik akan mempelajari alam semesta ciptaan Tuhan serta berbagai tantangan yang ada didalamnya. Proses ini merupakan media Pembelajaran yang sangat strategis dalam membangun iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berdampak pada sikap berakhlak mulia. Melalui proses saintifik maka diharapkan kemampuan peserta didik untuk bernalar kritis agar mampu memproses dan mengelola informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, melakukan analisa, evaluasi, menarik kesimpulan dan menerapkan hal yang dipelajari dalam situasi baru.

Mata pelajaran IPA diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik untuk mandiri dan mampu berkolaborasi dengan orang lain. Selain itu peserta didik dapat menggali potensi yang dimiliki Indonesia, mengidentifikasi masalah yang ada di sekitarnya dalam perspektif global. Dengan mempelajari IPA secara terpadu, peserta didik mengembangkan dirinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan dapat: 
1. mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpacu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami bagaimana sistem alam semesta bekerja dan memberikan dampak timbal-balik bagi kehidupan manusia; 
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak; 
3. mengembangkan keterampilan proses inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata; 
4. memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan 
5. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPA serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs/Program Paket B 

Ilmu pengetahuan (sains) merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang dunia fisik serta fenomena terkait yang memerlukan observasi tanpa bias serta eksperimentasi yang sistematis (Gregersen, 2020). Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Apa yang diketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah pada masa lampau mungkin mengalami pergeseran pada masa kini ataupun masa depan. Jadi, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan perlu terus dikembangkan untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan. 

Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada kompetensi penerapan kaidah penelitian ilmiah dalam proses belajar. Dengan demikian, diharapkan setelah menguasai IPA, peserta didik memiliki landasan berpikir dan bertindak yang kokoh yang didasarkan atas pemahaman kaidah penelitian ilmiah. 

Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep dengan logika terkait dan memberikan contoh penerapannya. Peserta didik diposisikan sebagai pembelajar pasif, yaitu hanya menerima materi. Sebaliknya, pendekatan proses inkuiri (yang merupakan pendekatan induktif), peserta didik diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Rocard, et.al., 2007). Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.


Elemen : Pemahaman IPA

Deskripsi : Peserta didik memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta didik memiliki pemahaman sains yang utuh. Kemampuan berpikir akan berdampak progresif bagi pengembangan ilmu pengetahuan jika seseorang memiliki pemahaman bidang keilmuan tertentu. Bernalar kritis dalam pemahaman cakupan konten merupakan hal yang diharapkan dari peserta didik. Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Karenanya, dalam mencapai kompetensi itu peserta didik diharapkan memiliki pemahaman konsep sains yang sesuai dengan cakupan setiap konten dan perkembangan jenjang belajar.

Pemahaman atas cakupan konten yang dibangun dalam diri peserta didik haruslah menunjukkan keterkaitan antara biologi, fisika dan kimia. Akibatnya, peserta didik memahami sains secara menyeluruh untuk cakupan konten tertentu. Pemahaman ini meliputi kemampuan berpikir sistemik, memahami konsep, hubungan antar konsep, hubungan kausalitas (sebab-akibat) serta tingkat hierarkis suatu konsep.

Elemen : Keterampilan Proses
Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang baik maka profil tersebut dapat dicapai. Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Dalam pembelajaran IPA, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007). Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996). Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik. 
1. Mengamati 
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuisioner, wawancara. 
2. Mempertanyakan dan memprediksi 
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab akibat. 
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan 
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-temuan. 
4. Memproses, menganalisis data dan informasi 
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan. 
5. Mengevaluasi dan refleksi 
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan berkelanjutan. 
6. Mengomunikasikan hasil 
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media, baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs/Program Paket B Fase D (Umumnya untuk kelas VII sampai IX SMP/MTs/Program Paket B) 

Berbekal capaian pembelajaran yang telah diperoleh di fase sebelumnya, peserta didik mendeskripsikan bagaimana hukum-hukum alam terjadi pada skala mikro hingga skala makro dan membentuk sistem yang saling bergantung satu sama lain. Pada fase ini, peserta didik mengimplementasikan pemahaman terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari untuk membuat keputusan serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.


Elemen : Pemahaman IPA
Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase D, 

peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. 

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upayaupaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor 

Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 

Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. 

Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. 

Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan

Elemen : Keterampilan proses
Capaian Pembelajaran

1. Mengamati 
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati. 

2. Mempertanyakan dan memprediksi 
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. 

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan 
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

4. Memproses, menganalisis data dan informasi 
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. 

5. Mengevaluasi dan refleksi 
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi. 

6. Mengomunikasikan hasil 
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

Sumber : 
https://drive.google.com/file/d/1yZ3x3svSSN1mxwbeWeKNhFW-ISfAzbTu/view

Sabtu, 01 Juli 2023

Kumpulan Analisis Capaian Pembelajaran

Guru Inti Muhammadiyah (GIM) telah berhasil menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) yang terdapat di dalam kurikulum merdeka. Hasil analisis CP ini dapat digunakan untuk seluruh guru-guru yang di sekolahnya telah menerapkan kurikulum merdeka. Mata pelajaran (mapel) yang telah berhasil dianalisis antara lain:

Al Islam kelas 7, 8, dan 9

Bahasa Indonesia 

Bimbingan Konseling 

IPA 

IPS

Matematika 

Pendidikan Pancasila 

PJOK

Seni Musik 

Seni Rupa 

Untuk dapat melihat keseluruhan hasil analisis CP pada semua mapel tersebut dapat mengklik tautan berikut 

https://bit.ly/HSLANALISISCPMUH2023

Semoga bermanfaat 


Selasa, 27 Juni 2023

LKPD SMP MUHAMMADIYAH KELAS VII DAN VIII 2023

Kumpulan tautan (link) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk peserta didik jenjang SMP. LKPD ini dibuat oleh guru-guru SMP Muhammadiyah Surabaya untuk kelas VII dan kelas VIII. Silahkan klik link untuk tiap mata pelajaran (mapel) berikut :  

1. Al-Islam 

https://bit.ly/LKPDALISLAM78MUH2023

2. Bahasa Arab 

https://bit.ly/LKPDBHSARAB78MUH2023

3. Bahasa Indonesia

https://bit.ly/LKPDBHSINDO78MUH2023

4. Bahasa Inggris 

https://bit.ly/LKPDBHSING78MUH2023

5. IPA

https://bit.ly/LKPDIPA78MUH2023

6. IPS

https://bit.ly/LKPDIPS78MUH2023

7. Kemuhammadiyahan

https://bit.ly/LKPDKMD78MUH2023

8. Matematika

https://bit.ly/LKPDMAT78MUH2023

9. PKn

https://bit.ly/LKPDPKN78MUH2023

10. Seni Budaya  

https://bit.ly/LKPDSBD78MUH2023

Semoga bermanfaat