Halaman

Home

Jumat, 08 Agustus 2025

Memahami Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah alat ukur penting dalam dunia pendidikan yang dirancang untuk mengukur kapasitas seseorang dalam melakukan tugas atau aktivitas tertentu, baik secara fisik, mental, maupun sosial. TKA dikembangkan oleh Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk para pendidik, akademisi, dan profesional di bidang pendidikan, memahami TKA menjadi krusial karena fungsinya yang ganda dan implikasinya terhadap proses belajar mengajar.

Tujuan utama dari TKA adalah mengukur kemampuan akademik siswa pada mata pelajaran tertentu. Kemampuan ini bisa merupakan bakat alami atau hasil dari pembelajaran dan pengalaman. TKA mencakup potensi individu untuk memperoleh, memahami, dan menggunakan pengetahuan secara efektif dalam konteks pendidikan formal.

Fungsi Ganda TKA

TKA memiliki dua tujuan utama yang seringkali menantang untuk disatukan dalam satu instrumen tes: sebagai instrumen seleksi akademik dan sebagai alat untuk mengevaluasi hasil belajar.

  • Sebagai Instrumen Seleksi Akademik: TKA berfungsi untuk membedakan individu berdasarkan kinerja relatif mereka. Hal ini berguna untuk seleksi masuk, di mana nilai rapor dari sekolah yang berbeda belum tentu memiliki tingkat kemampuan akademik yang sama. TKA juga digunakan untuk mengakui hasil belajar siswa dari jalur nonformal dan informal.

  • Sebagai Alat Evaluasi Hasil Belajar: TKA menjadi model bagi para pendidik untuk menilai pemahaman konseptual, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTs). Selain itu, TKA digunakan untuk memetakan mutu hasil belajar murid di berbagai jenjang sekolah. Namun, perlu diingat bahwa TKA bukan alat evaluasi untuk menentukan kelulusan murid dari satuan pendidikan.

Secara teoritis, sulit bagi satu tes untuk secara optimal melayani kedua tujuan ini secara bersamaan karena perbedaan orientasi dasarnya. Evaluasi hasil belajar fokus pada pencapaian murid terhadap tujuan pembelajaran tertentu, sementara seleksi fokus pada reliabilitas, diskriminasi, dan norma. Oleh karena itu, kompromi dalam desain tes TKA memungkinkan kedua fungsi tersebut dapat didekati, meskipun dengan beberapa keterbatasan.

Mata Uji dan Muatan TKA

TKA diselenggarakan di berbagai jenjang pendidikan dengan mata uji yang berbeda:

  • SD/MI: Bahasa Indonesia dan Matematika.

  • SMP/MTs: Bahasa Indonesia dan Matematika.

  • SMA/MA dan SMK/MAK:

    • Mata uji wajib: Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris.

    • Mata uji pilihan: Dua mata uji sesuai program studi di perguruan tinggi atau pilihan karier, dengan 19 pilihan yang tersedia.

Muatan TKA Matematika untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK merujuk pada elemen kurikulum yang ada pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Muatan ini mencakup:

  • SD/MI: bilangan, geometri dan pengukuran, serta data.

  • SMP/MTs: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta data dan peluang.

  • SMA/MA/SMK/MAK: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, data dan peluang, serta trigonometri.

Pengetahuan matematika diukur melalui permasalahan dalam konteks matematika dan konteks sehari-hari yang meliputi situasi di lingkup personal, keluarga, atau lingkungan.

Tipe Soal dalam TKA

Terdapat tiga bentuk soal dalam TKA yang dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam menyusun asesmen yang serupa di kelas:

  1. Pilihan Ganda Sederhana: Terdapat satu jawaban yang benar dari beberapa pilihan.

  2. Pilihan Ganda Kompleks (MCMA): Memungkinkan adanya lebih dari satu jawaban yang benar.

  3. Pilihan Ganda Kompleks (Kategori): Mengharuskan peserta merespons beberapa pernyataan, misalnya dengan pilihan "benar" atau "salah" dan "sesuai" atau "tidak sesuai".

TKA MIPA Pilihan dan Keterampilan Proses Sains (KPS)

Khusus untuk mata uji TKA MIPA Pilihan (misalnya Fisika, Kimia, Biologi), soal-soalnya tidak hanya mengukur konsep mata pelajaran, tetapi juga menguji Keterampilan Proses Sains (KPS).

  • TKA Fisika: Mengintegrasikan KPS seperti mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, serta menganalisis dan mengomunikasikan data.

  • TKA Kimia: Mengukur konteks penyelidikan ilmiah (scientific inquiry), yang mencakup pemahaman tentang proses ilmiah, konsep dan teori kimia, interpretasi data, evaluasi bukti ilmiah, dan perkembangan ilmu kimia.

  • TKA Biologi: Mengukur kemampuan berpikir terkait konsep-konsep biologi dan keterampilan proses/inkuiri, yang meliputi mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, serta memproses dan menganalisis data dan informasi.

Dengan memahami kerangka kerja TKA dan berbagai jenis soalnya, pendidik dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk membantu siswa tidak hanya menguasai materi, tetapi juga mengembangkan kemampuan bernalar dan berpikir kritis yang dibutuhkan. TKA menjadi sarana penting untuk mendorong pendekatan pembelajaran yang mendalam, meskipun tantangan berat ada pada pengembang soal untuk memastikan tes dapat melayani fungsi ganda tersebut secara adil dan optimal.

Sumber : TKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar